JAKARTA - Kalau kamu mengaku menjadi mahasiswa trendi dari segi penampilan di kampus, rasanya belum lengkap jika kamu belum mencoba mengenakan sarung untuk kuliah.
Kenapa mesti sarung? Sebab, item khas Nusantara ini merupakan salah satu fashion item yang sudah jarang banget digunakan, kecuali untuk keperluan khusus saja.
Direktur Indonesia Fashion Week 2012 Dina Midiani mengatakan, ada baiknya mahasiswa ikut membudayakan pemakaian sarung. Menurutnya sarung bisa menjadi fashion item yang bisa dimodifikasi sedemikian rupa.
"Sarung tidak cuma bermotif kotak-kotak (plaid) saja kok, banyak motif lainnya yang tidak terkessan terlalu berat dan formal ketika dipakai ke kampus, bahkan sarung dari bahan denim (jeans) juga sudah ada," kata Dina ketika berkunjung ke kantor redaksi okezone, Jumat (2/12/2011).
Menurutnya, mahasiswa yang dikenal gemar melakukan eksperimen fashion seharusnya bisa mengakali sarung untuk digunakan sehari-hari.
"Memang, selama ini sarung dianggap hanya pakaian untuk salat, atau dianggap ndeso, dengan corak membosankan dan terlihat tua. Namun, seharusnya hal tersebut menjadi tantangan bagi kita, agar sarung tidak hanya dianggap sebagai pakaian, tetapi gaya hidup," lanjutnya.
Sementara ini, Dini mengaku, hanya mahasiswa sekolah desain pakaian saja yang mau memakai dan mengkreasikan sarung sebagai pakaian, baik untuk formal dan non-formal.
"Hal itu merupakan salah satu landasan konsep Indonesia Fashion Week 2012, yang salah satunya adalah menjadikan sarung sebagai gaya hidup," pungkas desainer yang lekat dengan modifikasi batik tersebut.(rhs)
Kenapa mesti sarung? Sebab, item khas Nusantara ini merupakan salah satu fashion item yang sudah jarang banget digunakan, kecuali untuk keperluan khusus saja.
Direktur Indonesia Fashion Week 2012 Dina Midiani mengatakan, ada baiknya mahasiswa ikut membudayakan pemakaian sarung. Menurutnya sarung bisa menjadi fashion item yang bisa dimodifikasi sedemikian rupa.
"Sarung tidak cuma bermotif kotak-kotak (plaid) saja kok, banyak motif lainnya yang tidak terkessan terlalu berat dan formal ketika dipakai ke kampus, bahkan sarung dari bahan denim (jeans) juga sudah ada," kata Dina ketika berkunjung ke kantor redaksi okezone, Jumat (2/12/2011).
Menurutnya, mahasiswa yang dikenal gemar melakukan eksperimen fashion seharusnya bisa mengakali sarung untuk digunakan sehari-hari.
"Memang, selama ini sarung dianggap hanya pakaian untuk salat, atau dianggap ndeso, dengan corak membosankan dan terlihat tua. Namun, seharusnya hal tersebut menjadi tantangan bagi kita, agar sarung tidak hanya dianggap sebagai pakaian, tetapi gaya hidup," lanjutnya.
Sementara ini, Dini mengaku, hanya mahasiswa sekolah desain pakaian saja yang mau memakai dan mengkreasikan sarung sebagai pakaian, baik untuk formal dan non-formal.
"Hal itu merupakan salah satu landasan konsep Indonesia Fashion Week 2012, yang salah satunya adalah menjadikan sarung sebagai gaya hidup," pungkas desainer yang lekat dengan modifikasi batik tersebut.(rhs)
sumber: okezone.com
0 comments:
Post a Comment